blog saya

Kamis, 24 Maret 2011

sejarah ternate

Jejak sejarah dari web kota ternate
“Segera ke timur nusantara dan temukan ternate kepulauan rempah-rempah” (Alfonso Albuquerque, penjelajah Portugis)
Sebuah pesan pendek ditintahkan penjelajah Eropa yang juga menjadi tentara portugis yang paling masyhur yaitu Alfonso de Albuquerque (1453-1515). Usai menaklukan malaka dan tiba di Gowa, pria yang juga disapa Alfonso the Great ini memerintahkan bawahannya si penakluk de Abrea dan Fransisco serrau untuk segera menemukan ternate sebagai pulau rempah-rempah yang kaya. Ini adalah abad ke -16, sebuah masa di mana ternate terus memancarkan pesona bagi berbagai bangsa eropa dan membangkitkann hasrat akan kolonialisme dan pencaplokan wilayah.
Alfonso dikenal sebagai pria yang melebarkan sayap kekaisaran portugis dibelahan bumi asia. Pria yang sudah ikut dalam berbagai penaklukan besar diantaranya penaklukan kekaisaran Ottoman di turki hingga Tanjung Harapan di India ini, justru memiliki obsesi besar untuk menemukan ternate. Saat itu, ternate dituturkan penjelajah eropa sebagai bumi yang kaya bak firdaus.
Tiga tahun sebelum wafatnya Albuquerque yaitu tahun 1512, Francisco serrau yang melaksanakan titah tersebut, akhirnya berhasil menjelajah dan menemukan ternate sebagaimana dituturkan catatan sejarawan.
Fakta sejarah ini kian menegaskan posisi ternate yang harus tumbuh dan bergegas dalam pusaran sejarah. Kekayaan hasil bumi serta keindahan alam ternate telah menjadi perbincangan dunia sejak abad ke -13. pada masa ini, pedagang arab datang ke ternate untuk berdagang dan mengabarkan kekayaan alam itu ke seluruh dunia hingga menjadi hingga menjadi desas-desus di kalangan pedagang. Di abad ketika nusantara sama sekali tidak dikenal, bumi Moloku kie raha (maluku utara)justru sudah menjadi perdagangan dunia.
Bahkan pada abad ke-16, berbagai bangsa seperti portugis, belanda, inggris hingga spanyol berdatangkan ke ternate dan pulau-pulau di jazirah maluku utara demi mencari rempah-rempah seperti cengkeh, pala dan fuli sehingga jalur perdagangan ke ternate menjadi jalur sutera perdagangan rempah-rempah dunia.
Aroma cengkih dari kepulauan rempah-rempah ini selain menggetarkan telah menimbulkan citra romantis bagi berbagai bangsa petualang dari asia maupun eropa. Sebelum bangsa eropa berdatangan, bangsa asia yaitu cina,arab dan Gujarat telah berbondong-bondong ke maluku. Mereka tersentak oleh aroma yang menggetarkan ini. Demikian pula berbagai suku bangsa nusantara seperti jawa,melayu, Buton, Bugis, dan Makassar mengarungi samudera luas.menuju gugusan pulau-pulau yang terletak dibagian barat pulau halmahera.jika motif kedatangan bangsa-bangsa Asia dan berbagai suku bangsa di Nusantara semata-mata bersifat ekonomi, maka bangsa Eropa bertualang ke pulau rempah-rempah dengan berbagai tujuan. Selain mengejar keuntungan yang berlimpah dalam perniagaan rempah-rempah,kedatangan bangsa barat juga terkait dengan imperialisme Eropa yaitu Gold(emas), Gospel(agama), dan Glory(kejayaan).
Bumi Ternate yang demikian kaya menjadi rebutan berbagai bangsa hingga menjadi awal dari pasang naik kolonialisme di sepanjang jazirah Nusantara. Begitu banyak artefak ke sejarahan seperti benteng dan bangunan menjadi saksi bisu  berkisah tentang bagaimana jejak-jejak bangsa eropayang dating ke wilayah ini dengan hasrat untuk memiliki hasil bumi yang demikian kaya.ternate menjadi wilayah pertama yang menyaksikan langsung bagaimana kolonialisme eropa menjalar ke wilayah nusantara. Imaji tentang ekspansi dan pencaplokan wilayah yang  dimasa itu mempengaruhi kosmos berpikir bangsa eropa, seakan menemukan ruangnya di bumi ternate yang hasil buminya berlimpah.
Zaman keemasan bagi ternate mencapai puncaknya ketika, sultan Babullah berhasil mengalahkan portugis dari Benteng Gamlamo pada 29 Desember 1250 pada zaman sultan babullah kesultanan ternate telah berhasil memperluas wilayah kesultanannya hingga akhirnya membentang dari Mindanao di utara sampai Bima di selatan dan dari Makassar di barat hingga kepulauan banda di timur.Babullah dijuluki penguasa 72 pulau yang semuanya berpenduduk. Dimasanya, ternate tampil sebagai kesultanan paling berpengaruh, baik dalam politik maupun militer, dan amat disegani oleh kerajaan-kerajaan di belahan timur nusantara. Menurut sebuah sumber Inggris, Babullah mampu mengerahkan 90.700 prajurit bila diperlukan dan kontributor prajurit terbesar datang dari wilayah-wilayah seberang laut ternate. Hingga awal abad ke-17, teritorial ternate adalah yang terluas dikawasan timur Indonesia.


Pengaruh islam
Ternate juga dikenal sebagai pusat penyebaran islam di Indonesia. Setelah samudera pasai, ternate adalah daerah pertama yang mengenal islam dan menjadikan agama itu sebagai unsure penting dalam menata kenegaraan. Sejak diterimanya agama islam di kerajaan ternate pada abad ke 15 oleh kolano kaicil marhum(1465-1486) maka islam dianut semua lapisan masyarakat, bahkan diserap kedalam kelembagaan kerajaan. Kerajaan ternate- yang dapat dipandang sebagai kerajaan islam pertama dibagian timur kepulauan Indonesia
Mengadopsi pranata-pranata islam didalam sebuah konsep yang dipadukan dengan lembaga-lembaga adapt dan tradisi rakyat ternate. Adopsi paling mendasar atas institusi islam adalah penggantian predikat kolano (raja) dengan sultan. Tokoh yang harus disebut karena jasnya menstranformasikan islam ke dalam kelembagaan kerajaan adalah zainal abidin, raja ternate pertama yang mengganti predikat kolano dengan sultan.
Sultan zainal abiding (1486-1500) adalah murid sultan ampel dan jebolan sekolah tinggi agama islam gresik asuhan wali yang terkenal itu. Ia adalah sultan ternate pertama yang membentuk institusi islam dalam struktur pimpinan tertinggi agama islam di bawah sultan. Zainal abiding juga menciptakan kelembagaan baru dala struktur pemerintah, yaitu: hokum,bobato dengan tugas hakim sekaligus magistraat yang menjadi pembantu sultan.
Dipusat kekuasaan maupun pada struktur sosio politik kerajaan, islam telah memainkan peranan penting untuk mewujudkan loyalitas para bobato dengan melakukan sumpah setia kepada sultan menurut tata cara islam. Di sisi lain, islam juga memberikan keuntungan komersial kepada kerajaan, sejak pedagang-pedagang muslim nusantara dan arab serta gujara di maluku, khususnya di ternate dan daerah seberang lautnya.
Sebuah pertanda bahwa islam telah begitu kuat pengaruhnya di ternate adalah tanggung jawab besar yang diberikan sultan kepada kalem dan hokum sebelum 1570, para pejabat ini berada langsung dibawah sultan. Tetapi, sejak Babullah tampil sebagai penguasa kesultanan ternate.terjadi pendelegasian tugas-tugas baru. Setiap kali babullah melakukan penaklukan wilayah, ada seorang imam dan hokum yang selalu menyertainya untuk membantu mengkoordinasikan pemerintah dan memperkenalkan agama islam kepada penduduk yang baru ditaklukan. Para imam juga berfungsi sebagai pimpinan spiritual bagi pasukan-pasukan tempur.


embentukan Kotamadya Ternate

Kota Administratif Ternate

Kotapraja Temate dalam perkembangan telah menunjukan -. ciri-ciri perkotaan dan memenuhi kriteria untuk ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif. Hal ini menjadi perhatian Pemerintah Pusat, sehingga pada tahun 1979 Tim Departemen Dalam Negeri mengadakan serangkaian survey ke Kota Ternate dalam rangka Pengumpulan Data Rencana Kota seluruh Indonesia.

Melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 135/1953/PUOD Tanggal 20 Mei 1980 tentang Peningkatan Status Kotapraja Temate menjadi Kota Administratif, dan berdasarkan keputusan tersebut, Bupati Kepala Daerah
Tlngkat II Maluku Utara mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri dalam bentuk Surat Keputusan Nomor: KPTS 48/8-11980 Tanggal 3 Juni 1980 tentang Pembentukan Kota Administratif Ternate.
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 45 tahun 1981 Tanggal 3 Desember 1981 tentang Pembentukan KotaAdministratif Temate. (Lembaran Negara Nomor: 64 Tahun 1981). dan pada tanggal 11 Maret 1982 Kota Administratif Temate diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Bapak AMIR MAHMUD) dan Sejak diresmikan tanggal 11 Maret 1982 s/d tanggal 26 Apill 1999,
jabatan Walikota (Kota Administsatlf Temate) secara periodik pemah dijabat oleh:
Drs. Thaib Armaiyn (1982-1987, 1987-1991)
Drs. M. Hasan (1991-1995)
Drs. H. Syamsir Andili (1995-1999, 1999-2004, 2005-2010)
Kotamadya Ternate
Proses kelanjutan peningkatan status Kota Administratif (Kotip) menjadi Kotamadya diawali dengan pengajuan proposal Walikota Ternate tanggal 7 Desember 1996 tentang Peningkatan Status Kota Administratif Ternate Sebagal Kotamadya Daerah Tingkat II Ternate, telah melahirkan berbagai tanggapan positif dan mendapat legitimasi dari :
1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Maluku melalui Surat Resmi
     tertanggal 13 Desember 1996.
2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Maluku Utara melalul Keputusan           DPRD Tingkat II Maluku Utara Nomor 188.4 / 06 /DPRD / MU / 1997 tentang Dukungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Maluku Utara menjadi Tiga Kabupaten Daerah Tingkat II dan Satu Kotamadya Daerah Tingkat II Ternate.
3. Pokok-Pokok Pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Maluku Utara atas Usul Peningkatan Status Kotamadya Daerah Tingkat. II.
Melalui Undang-Undang Nomor : 11 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Ternate yang diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor: 3824 Tahun 1999, maka pada tanggal 27 April 1999 Kotamadya Daerah Tingkat II Temate yang diresmikan sekaligus pelantikan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI. di Jakarta dan DRS. H. SYAMSIR ANDILI sebagai Walikota periode 1999 s/d 2004.
Pilkada Kota Ternate 2005
Setelah menjalankan tugas sebagai kepela daerah (Walikota) yang diemban selama periode sebelumnya (1999 s/d 2004) yang berakhir sejak April 2004, dan dalam rangka menghadapi pelaksanaan Pilkada Walikota Temate untuk periode 2005-2010, maka berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 131.72-330 Tahun 2005 tertanggal 26 April 2005 mengangkat saudara Drs. BACFIRUN MANSUR sebagal Penjabat Walikota Temate yang memiliki tugas khusus dalam penyelenggaraan pemerintahan pada masa transisi dan persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepada Daerah Temate 2005.
Proses pelaksanaan Pilkada (Walikota) Ternate Tahun 2005 (diikuti oleh 3 Paket Calon) dan telah menetapkan Walikota dan Wakil Walikota terpilih, yang selanjunya ditindaklanuti melalui :
Keputusan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Ternate Nomor : 35/SK/KPUD-TFE/2005 tertanggal 6 Juli 2005 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Ternate Tahun 2005 yang menetapkan Sdr. Drs. H. SYAMSIR ANDILI sebagai Walikota terpilih.
Surat Gubernur Maluku Utara Nomor : 131/1018 tertanggal 22 Juli 2005 perihal Penyampaian usul pengangkatan Calon kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih Kota Ternate.
Surat Ketua DPRD Kota Ternate Nomor : 131/253/2005 tertanggal 22 Juli 2005     perihal Usul Pengesahan Pengangkatan Calon terpilih Walikota dan Wakil
Walikota a.n. Drs. H. SYAMSJR ANDILI dan Drs. H. Amas Dinsie.
Melalui tahapan pelaksanaan dalam mekanisme Pilkada dan beberapa surat pengajuan sebagai tindak lanjut dan hasil penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah  tersebut, maka proses pengangkatan dan pengesahan Walikota dan Wakil Walikota terpilih dilakukan dengan beberapa surat keputusan, yaitu :

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.72-641 Tahun 2005 Tertanggal 1 Agustus 2005 tentang Pemberhentian Penjabat Waikota dan Pengesahan
Walikota Ternate Provinsi Maluku Utara. (Memutuskan Drs. H. Syamsir Andili sebagai Walikota Ternate Masa Jabatan Tahun 2005 — 2010).
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.72-642 Tahun 2005 Tertanggal 1 Agustus 2005 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Walikota Ternate
Provjnsj Maluku Utara (Memutuskan Drs. H. Amas Dinsie sebagai Wakil
Walikota Ternate Masa Jabatan Tahun 2005 — 2010).
Dan pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2005, pelaksanaan pelantikan bertempat di Ruang Paripurna Gedung DPRD Kota Temate, oleh Gubernur Maluku Utara (Drs. H. Thaib Aimaiyn) atas nama Menteri Dalam Negeri melantik Walikota bersama Wakil Walikota Ternate Terpilih dan DRS. H. SYAMSIR ANDILI sebagai Walikota, dengan Masa Jabatan (periode) 2005 s/d 2010.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar