blog saya

Selasa, 26 April 2011

sistem syaraf indra dan hormon

Kamis, 31 Maret 2011

SISTEM SYARAF INDRA DAN HORMON PADA MAKHLUK HIDUP

RANGKUMAN BIOLOGI

SISTEM SARAF INDRA DAN HORMON PADA MAKLUK HIDUP





























Kelas : XI IPA 1

Disusun Oleh :

Ketua Kelompok : Fitriawati
Angota : 1. Aryaetin
2. Nayati
3. Ninda Royani
4. Novi Indriyani


SMAN 1 CIWARINGIN

SISTEM SARAF INDRA
1. Mata
Mata sebagai organ penglihatan mempuyai sejumlah reseptor untuk cahaya atau foto reseptor. Itulah sebabnya, kita dapat melihat benda dan dapat membedakan warna.
Bola mata terdiri atas tiga lapis, yaitu sklera, koroid, dan retina. Sklera depan sklera merupakan bagian yang transparan yang disebut kornea. Kornea dilapisi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva. Pada lapisan ini terdapat kelenjar air mata (glandulalakrimaris) yang menjaga kelembapan dan kesehatan mata.
Koroid merupakan lapisan tengah bola mata. Koroid terdiri atas jaringan ikat yang mengandung banyak pembulu darah dan pigmen. Koroid berfungsi memberi makan retina dan menyerap cahaya yang masuk lewat retina. Pada bagian depan mata, koroid terpisah dari sklera dan membentuk iris. Lapisan koroid sedikit terbuka membentuk celah dalam iris yang disebut pupil. Pupil berperan dalam pengaturan cahaya yang yang masuk kedalam retina. Dibelakang iris terdapat sebuah lensa cembung (binkonveks) yang diikat oleh otot lensa (muskulus silliaris). Otot lensa tersebur berperan mengubah-ubah bentuk lensan untuk memfokuskan mata. Proses pengubahan fokus pada mata disebut
(Gambar11.10)


Lapisan terdalam bola mata disebut retina yang merupakan lapisan tipis sensitif terhadap cahaya dan berisi epitel sensorik. Pada retina terdapat ujung-ujung saraf penerima rangsang cahaya (fotoreseptor) yang terdiri atas sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus) (Gambar 11.11). sel-sel batang tidak dapat melihat warna. Sel batang terdiri atas segmen dalam yang berisi motokondria dan segmen luar yang berisi sejumlah membran yang mengandung rhodopsin. Rhodopsin merupakan pigmen yang sensitif terhadap cahaya mera. Rhodopsin terdiri atas opsin dan retinin. Pada saat terang, pigmen ini terurai dan dibentuk kembali pada saat gelap. Pembentukan rhodopsin memelurkan vitamin A. Akibatnya, jika kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja. Pembentukan rhodopsin memerlukan waktu adaptasi. Itulah sebabnya kita tidak dapat melihat dengan cepat jika kita beralih dari tempat terang ke tempat rendup.
Sel kerucut sangat penting untuk melihat pada waktu terang sehingga kita dapat melihat warna. Hal ini disebabkan sel kerucut peka terhadap cahaya bitu, hijau, dan merah. Kekurangan jenis protein opsi dapat menyebab ketidakmampuan membedakan warna tertentu (buta warna)
Penyebaran sel kerucut dan sel batang tidak merata. Bintik kuning (fovea) merupakan bagian retina yang memiliki sel kerucut lebih banyak dibandingkan bagian lain. Semakin jauh dari fovea sel kerucut semakin berkurang, sedangkan sel batang semakin bertambah. Pada retina terdapat satu bintik yang tidak mempunyai sel batang yang disebut bintik buta. Retina manusia dan hewan yang aktif pada siang hari lebih banyak berisi sel-sel kerucut. Sebaliknya hewan-hewan yang aktif pada malam hari, retinanya lebih banyak mengandung sel-sel batang.
Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya yang berpantul dari benda-benda yang terkihat sehingga menjadi bayangan yang jelas dan retina. Cahaya yang ditangkap mata berturut-turut akan melalui kornea, aqueus humor, pupil, lensa vitreus humor, dan retina. Cahaya ini merangsang fotoreseptor untuk menyampaikan impuls ke saraf penglihat berlajut sampai lobus oksipitalis pada otak besar.
Lensa mata normal dapat berakomodasi untuk memfokuskan objek yang jauh mampu dekat. Jika terdapat kelainan pada bentuk lensa, seperti rabun dekat (miopi), objek yang jauh terlihat kabur. Pada keadaan ini, bayangan jatuh kita tidak dapat melihat banyangan jatuh di bagian mata karena mempunyai bintik buta. Untuk mengetahui hal ini, dapat dilakukan kegiatan berikut.
Buatlah dua tanda diatas kertas sejaug 8 cm! Gambar kucing dan tiku pada tanda tersebut! Tutuplah mata kiri anda dengan tangan! Pandanglah gambar kucing sambil mendekatkan kertas perlahan-lahan ke arah anda! Tiba-tiba gambar tikus menghilang. Apa yang akan terjadi jika mata kanan anda ditutup, kemudian kertas didekatkan perlahan-lahan ke arah anda! Di depan retina. Mata miopi dapat dibantu dengan kacamata lebnsa cekung. Keadaan yang berlawanan terjadi pada rabun jauh (hipermetropi). Objel yang jauh terlihat dengan jelas, sedangkan objek yang dekat terlihat kabur. Pada keadaan ini bayangan jatuh di belakang retina. Mata hipermetropi dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung (Gambar 11.12).


2. Telinga
Telinga merupakan indra pendengar sehingga banyak dilengkapi reseptor khusus untuk getaran dan keseimbangan. Reseptor-reseptor ini terdapat di dalam rumah siput (koklea) pada telinga bagian dalam.
Telinga terdiri atas bagian, yaitu telinga dalam. Telinga luar terdiri atas daun telinga dan lubang telinga luar. Telinga luar berfungsi membantu memusatkan bunyi yang masuk ke dalam saluran telinga dan menggetarkan gendang telinga (membran timpani)
Telinga tengah berupa rongga yang berhubungan dengan tenggorokan. Pada telinga tengah terdapat tiga tulang pendengaran (oksikel), yaitu maritil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Tulang martil melekat pada gendang telinga sedangkan sanggurdi melekat pada tingkap jorong (tingkap bundar). Ketiga tulang telinga berfungsi mengurangi intesitas suara guna menghindari kerusakan struktur telinga dalam. Pada telinga tengah terdapat pembulu eustachius yang menghubungkan antara ruang telinga rongga faring.
Telinga dalam tersusun atas rumah siput (koklea) dan saluran gelung (labirin). Koklea merupaka saluran melingkar yang terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli berhubungan dengan skala timpani melalui lubang kecil yang disebut helikotrema. Skala vestibuli berakhir pada tingkap lonjong, sedangkan skala timpani berakhir pada tingkap bundar. Skala media yang merupakan ruangan koklea tengah tiak berhubungan dengan kedua skala lainnya.
Koklea berisi cairan limfa. Permukaan dalamnya merupakan tempat bermuara saraf-saraf yang sangat peka terhadap getaran. Semua ujung saraf ini menyatu membentuk saraf pendengar.
Bagaimanakah mekanisme yang terjadi di dalam telinga suatu bunyi dapat terdengar? Gelombang suara yang datang akan ditangkap telinga luar. Gelombang suara tersebut akan menggetarkan membran timpani. Getaran ini akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran hingga menyebabkan tingkap jorong juga ikut bergetar. Getaran tingkap jorong akan menggetarkan cairan di dalam koklea. Cairan yang bergetar ini menstimulus ujung-ujung saraf pendegar yang terdapat pada bagian dalam permukaan koklea. Ujung-ujug saraf ini akan meneruskan impuls ke otak besar. Otak besar menerima impuls ini dan menerjemahkannya yang akan kita persepsikan sebagai suara. Proses mendengar akan menyebabkan seseorang tidak dapat mendengar dengan baik.
Telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan untuk merasakan gerakan kepala yang terdiri atas tiga saluran setanga lingkaran (kanalis semisirkularis) dan alat untuk mengetahui kedudukan kepala berupa rongga-rongga kecil, yaitu utrikulus dan sakulus. Labirin merupakan alat keseimbangan. Terdiri atas berapa lengkungan kanalis semisirkularis?
Pada pangkal setiap saluran kanalis semisirkularis terdapat bagian yang membesar (ampula). Di dalam ampula terdapat cairan limfa, batu keseimbangan (otolit), dan reseptor (kupula) yang peka terhadap gerakan cairan limfa. Jika kepala kita berputar, cairan limfa pada saluran semisirkular samping akan bergerak dan menabrak kupula. Rangsangan ini diteruskan ke otak sehingga kita merasakan adanya gerak. Gerakan menengadah dan menunduk dirasakan oleh saluran semisirkularis belakang. Adapun gerakan memiringkan kepala dirasakan oleh saluran semisirkularis atas.
3. Kulit
Kulit merupakan indra peraba. Akibantnya, kulit banyak mengandung reseptor yang peka terjadap panas, dingin, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Ujung-ujung reseptor tersebut terdapat pada folikel rambut pada lapisan dermis.
Ujung-ujung saraf pada kulit ada yang terbungkus kapsul dan ada pula yang tidak terbungkus. Ujung saraf yang terbungkus disebut ujung saraf korpiskula atau puting beraba dan ada yang tidak terbungkus disebut ujung saraf bebas. Contoh ujung saraf korpuskula adalah ujung saraf Meissner (reseptor sentuhan) dan ujung saraf paccini (reseptor tekanan). Adapun ujung saraf Ruffini (reseptor panas) dan ujung saraf Krausse (reseptor dingin) merupakan ujung saraf bebas. Ujung-ujung saraf Paccini terdapat pula pada alat-alat dalam, seperti bongkol sendi lambung, usus, dan kandung kemih. Akibatnya, kita merasakan lapar, kenyang, dan ding buang iar. Ujung-ujung reseptor yang terdapat pada folikel rambut pada lapisan dermis
4. Lidah
Makanan dapat diketahui rasanya karena adanya reseptor pengecap pada lidah yang disebut sel-sel pengecap atau puting pengecap. Reseptor pengecap sngat peka terhadap zat kimia berupa larutan penyebab rasa. Puting pengecap terdapat pada kuncup pengecap (papila) (Gambar 11.15). Pada manus terdapat sekitar 2000 buah papila




Bagaimanakah mekanisme hingga kita merasakan rasa suatu makanan? Makanan yang telah dikunya bersama air liur memasuki papila melalui pori-pori atas. Makanan tersebut merangsang rambut-rambut saraf yang tedapat pada papila. Saraf tersebut akan membawa impuls tersebut ke otak. Otak akan menerjemahkannya sebagai rasa suatu makanan.
Kuncup pencegah lidah dapat merasakan empat macam rasa, yaitu manis, pahitr, asin, dan asam. Kuncup pencegah untuk rasa manis terdapat pada ujung lidang, rasa asin pada sisi lidah bagian depan, dan rasa asam ada pada sisi lidah. Adapun rasa pahit terdapat pada lidah bagian belakang.
5. Hidung
Hidung merupakan indra pembau sehingga dalamnya banyak terdapat sel-sel sensoris yang peka terhadap gas-gas kimia yang berhubungan dengan bau dan aroma. Sel-sel ini terdapat pada selaput lendir (mukosa). Mukosa berisi sel-sel bipolar pencium berupa rambut-rambut halus yang dihubungkan oleh saraf. Rambut-rambut tersebut berfungsi menerima rangsang zat kimia berupa gas. Gas yang memasuki rongga hidung akan bercampur dengan lendir yang kemudian merangsang ujung-ujung saraf. Impuls ini diteruskan oleh saraf pembau ke saraf pusat dan akhirnya diiterprestasikan sebagai bau
B. Sistem Hormon
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, dan kesimbangan.
hormon masuk kedalam sistem peredaran darah menuju dan mempengaruhi kerja organ asaran yang berada jauh dari kelenjar endokrin. Jumlah hormon yang diperlukan untuk mempengaruhi organ sasaran sangat sedikit namun mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama. Berdasarkan macam dan lokasi kerjanya, terdapat kelenjar endokrin jenis hiposifif, tiroid, paratiroid, pankreas, anak ginjal, ovarium, dan testis.


1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau pituitari terletak di dasar otak, yaitu sellatursica. Diameter hiposifif sekitar 1 cm dengan berat 1,5 gram.
a. Hiposifif Bagian Depan
Hiposifif bagian depan atau hiposifif lobus anterior disebut juga andernohiposifif. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi pengeluaran hormon yang dapat mempengaruhi pengeluaran hormon-hormon lain. Oleh karena itu, kelenjar hiposifif sering kali disebut the master of gland. Hormon-hormon yang diproduksi adernohiposifif antara lain somatotrpin, tirotropin, ACTH, FSH, LH, dan prolactin.
Sematotropin merupakan hormon pertumbuhan. Hormon ini berjerha pada seluruh sel-sel tubuh dan berfungsi untuk merangsang sintesis protein, menambah metabolisme lemak, mengurangi pemakaian glukosal, dan merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
Jika seseorang kekurangan hormon somatotropin pada masa pertumbuhan, pertumbuhan orang tersebut menjadi terhambat dan mengalami kekerdilan yang disebut dwarfisme. Sebaliknya, kelebihan hormon ini pada masa kanak-kanak akan menyebabkan pertumbuhan raksasa yang disebut gigantisme. Jika kelebihan hormon ini terjadi sesudah dewasa kemungkinan akan terjadi pertumbuhan yang tidak seimbang pada tulang jari tangan, jari kaki, rahang, ataupun hidung yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin disebut juga Thyroid Stimulating Hormone (TSH). Hormon ini berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok (tiroid) serta merangsang tiroid untuk mensekresikan tiroksin
Hormon ACTH atau Adrenocortikotropik Hormone berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal (andrenalkorteks). Hormon ini juga merangsang adrenal korteks mensekresikan hormon glukokortioid. Glukokortikoid sangat penting untuk meredakan stress dan ketegangan mental lainnya.
FS merupakan singkatan dari Follicle Stimulating Hormone. Pada wanita hormon ini berfungsi mengatur perkembangan ovarium dan berpengaruh terhadap pematangan folikel. Folikel merupakan rongga dalam ovarium yang mengandung telur yang telah matang. Pada pria, hormon ini berfungsi mengatur pembentukan sperma (spermatogenesis0.
LH merupakan singkatan dari Leuteinizing Hormone. Pada wanita, hormon ini berfungsi memecahkan diding rahim (endometrium) pada waktu ovulasi. Ovulasi adalah terlepasnya sel telur dari diding ovarium. LH juga berfungsi merangsang pembentukan korpus leteum, suatu massa sel bewarna kuning yang terbntuk dari folikel setelah lepasnya sel telur. Pada pria, hormon ini disebut Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH) yang berfungsi merangsang sel-sel interstitial teste untuk memproduksi testosteron dan endosteron (androgen).
Prolactin atai Lactogenic Hormone merupakan hormon yang penting utuk memelihara korpus leuteum dalam memproduksi progesteron. Prolaktin juga diperlukan untuk memproduksi air susu pada ibu pada masa kehamilan.
b. Hiposifif Bagian Tengah
Hiposifif bagian tengah atau hiposifif lobus intermediet berfungsi untuk memproduksi hormon Melanocyt Stimulating Hormone (MSH). Pada manusia, fungsi hormon ini belum jelas. Pada hewan, hormon ini berperan dalam sintesis melanin dan penyebaran melanofor yang diperlukan untuk proses mengubah kulit sesuai dengan lingkungan (kamuflase).
c. Hiposifif Bagian Belakang
Hiposifif bagian belakang atau hiposifif lobus posterior disebut jugga neurohiposifif. Hiposifif bagian belakang terdiri ata sel-sel saraf yang sudah termodifikasi yang menghubungkan lobus posterior dengan hipotalamus.
Hiposifif lobus posterior meprodiksi hormon ADH dan oksitosin. ADH atau Antidiuretic Hormon disebut juga Vasiopresin. Hormon ini berfungsi dalam proses reabsorpsi air pada tubulus ginjal sehingga pengeluaran urine dapat dikurangi sehingga air dalam tubuh kita dapat dipertahankan. Jika diproduksi ADH berkurang, akan menyebabkan seseorang buang air kecil terus-menerus dan selalu haus. Penyakit ini disebut diabetes insipidus. Adapun oksitosin sangat pentin untuk wanita yang akan melahirkan. Hal ini karena hormon tersebut menyebabkan kontraksi dindin rahim yang merupakan salah satu faktor untuk memulai persalinan. Hormon ini juga berpengaruh terhadap pengeluaran air susu ibu seperti halnya prolaktin

2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok terletak pada leher bagian depan di bawah jakun. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus lateral yang dihubungkan oleh insthmus. Kelenjar tiroid mengasilkan hormon tiroksin yang tersusun atas asam animo dan iodium. Jika kita kekurangan unsur iodium, dapat menyebabkan kelenjar tiroid mengalami hipofungsi, berupa menurunnya produksi hormon. Keadaa ini ditandai dengan hipertropik, yaitu bertambah besarnya kelenjar tiroid sampai 15 kali. Keadaan ini sering disebut penyakit gondok (Gambar 11.18) yang dapat dicegah mengomsumsi iodium yang biasa terdapat pada garam dapur.
Hormon tiroksin sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan otak jaringan lainnya. Tiroksin juga merangsang metabolisme dan menurunkan kadar kalsium darah. Jika kadar tiroksin dalam darah rendah (hipotiroidism) kecepatan metabolisme menurun hingga mengakibatkan turunnya produksi panas. Penderita hipotiroidism akan mengalami suhu tubu renda, tidak tahan dingin, kulit kering, denyut jantung lambat, dan mengantuk. Penyakit dengan gejala di atas tersebut miksodema. Pada penderita miksodema, terjadi penimbuhan cairan kental dalam jaraingan bawah kulit. Jika hipotiroidism terjadi pada masa kanak-kanak, akan menyebabkan kekerdilan (kretinisme), kecerdasan rendah, dan tidak pernah matang secara seksual. Sebaliknya, jika hormon tiroksin dalam darah naik (hipertiroidsm), akan menyebabkan kecepatan metabolisme meninggi, banyak keringat, berat badan turun, tekanan darah tinggi, napas cepat dan tidak teratur, tangan gemetar dan gugup, serta melebar dan bola mata menonjol. Gejala-gejala diatas merupakan gejala penyakit basedowi.
3. Kelenjar Patiroid
Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah dan terletak di belakang kelenjar tiroid (Gambar 11.20). Setiap kelenjar berdiameter 5 milimeter dengan berat 30 miligram.
Kelenjar paatiroid memproduksi parathormon (PTH) yang berfungsi mengatur dan mengontrol kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Jika hormon bergabung dengan hormon kalsitosin yang dihasilkan kelenjar tiroid, akan menyebabkan kalsium fosfat pada tuang larut sehingga tulang menjadi rapuh. Kekurangan PTH akan menyebabkan penurunan kadar kalsium pada plasma darah. Hal ini akan mengakibatkan kejang-kejang.

4. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal berjumlah dua buah dan terletak di atas ginjal (Gambar 11.20). Bentuk kelenjar ini seperti topi dengan berat masing-masing 7-8 gram. Kelenjar adrenal dikenal terdiri atas bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula). Pada korteks adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu kortokoid mineral, gluko kortikoid, dan androgen. Hormon kortikoid mineral berfungsi menyerap natrium dalam darah dan mengatur reabsorpi air pada ginjal. Hormon glukp kortikoid berfungsi menaikan glukosa darah dan menaikkan pengubah glukosa menjadi glikogen dan pengubahan glikogen menjadi glukosa. Adapun dengan bersama hormon kelamin berfungsi menentuka kelamin skunder laku-laki, seperti tumbuhnya kumis dan cabang. Bagian medula adrenal menghasilkan hormon epinefrin atau yang sering disebut adrenalin.
Kelenjar adrenal dapat mengalami skunder pria dan wanita, seperti tumbuhnya kumis yaitu munculnya ciri kelamin skunder pria dan wanita, seperti tumbuhnya kumis pada wanita. Gangguan lainnya adalah hipofungsi adrenal yang akan mengakibatkan penyakit addison dan berfungs adrenal yang akan menyebabkan coushingsyndrome. Penyakit addison akan menyebabkan pigmentasi yang berlebihan, sedangkan coushing syndrome akan menyebabkan bulatnya muka seperti bola


5. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas terletak dekat usus dua belas jari dan hati. Pankreas memproduksi getah prankeas yang masuk usus dua belas jari untuk membantu pencernaan makanan. Di dalam prankeas terdapat bagian yang disebut pulau-pulau langerhans. Pada pulau-pulau langerhans ini terdapat dua jenis sel, yaitu sel alfa dan sel betha. Sel alfa mengasilkan hormon glukagon yang berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa darah naik. Sel betja memproduksi hormon insulin yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga dapat menurunkan kadar gula darah. Kekuangan hormon insulin akan menimbulkan penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Gejala penyakit ini adalah urine mengandung glukosa dan merasa lelah.

6. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin atau honad terdiri atas testis pada pria dan ovarium pada wanita. Kedua kelenjar ini mempunyai sifat sintogenik dengan menghasilkan sel kelamin, yaitu sperma pada pria dan ovum pada wanita, serta bersifat endokrinik dengan mengasilkan hormon kelamin.
a. Kelenjar Kelamin Pria
Kelejar kelamin pria atau testis akan mensekresikan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan spermdan pembentukan tanda-tanda kelamin skunder pria, seperti pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, dan suara yang membesar. Pembentukan hormon ini dikontrol oleh ITC (Interstitial Cell Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh hiposifif bagian anterior. ITC dan testoteron tetap diproduksi selama hidup walaupun konsentrasinya menurun setalah usia lanjut
b. Kelenjar Kelamin Wanta
Kelenjar kelamin wanita ata ovarium berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon estrogen da progesteron. Estrogen disekresikan ovarium oleh sel-sel folikel de Graff atas pengaruh Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang disekresikan oleh hiposifif bagian anterior. Estrogen bertanggung jawab terhadap oogenesis (pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi organ kelamin, merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin skunder wanita, seperti pembesaran payudara dan penimbunan ciri-ciri kelamin skunder wanita, seperti pembesaran payudara dan penimbunan lemak pinggul.
Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun atas pengaruh LH yang akan disekresikan hiposifif bagian anterior. Progesteron menyebabkan diding rahim (endometrium) mensekresikan getahnya sehingga siap menerima sel telur yang sudah dibuahi. Prigesteron bersama dengan estrogen berperan dalam memproduksi air susu, membentuk dan memelihara plasenta, dan memelihara kondisi kehamilan. Pada wanita, peranan kedua hormon kelamin lebih kompleks, misalnya dalam daur mentruasi (entrus), kehamilan, dan persalinan.
c. Hormon dan Teknik Keluarga Berencana
Keluarga berencana (KB) merupaka program pemerintah yang bertujuan menciptakan keluarga kecil bahagia dan sejah tera melalui pengaturan kelahiran. Pengaturan kelahiran dapat dialakukan melalui cara mekanik, sterilisai (permanen), serta kimia dan hormon. Pembahasan kali ini akan ditekankan teknik keluarga berencana cara kimia dan hormon.
Jenis dan cara penggunaan zat kimia dan hormon untuk mengatur kelahiran cukup banyak. Zat kimia spermatisda yang dicampur dengan sejenis jeli dapat digunakan untuk dimatikan sperma. Cara lainnya adalah menggunakan hormon untuk mencegah terjadinya ovulasi, seperti hormon sintetik, estrogen, dan progesteron. Hormon-hormon tersebut biasanya diberikan dalam bentuk pil, suntikan, ataupun kapsul. Biasanya kapsul dimasukkan dibawah kulit dan dikenal dengan istilah kontrasepsi susuk KB.
Bagaimanakah pengaruh pemberan hormon-hormon tersebut? Jika seseorang wanita setiap hari menelan pil yang mengandung estrogen dan progesteron, kelenjar hiposifif tidak akan megasilkan FSH dan LH. Akibatnya, ovulasi pun tidak terjadi sehingga wanita tersebut tidak akan hamil. Progesteron juga mampu memberikan perlindungan kontrasepsi kedua dengan cara mempertebal dindidng rahim dan mengubah lendir rahim secara kimiawi. Perubahan ini dapat menolak dan mematikan sel sperma sehingga dinding rahim tidak menerima implantasi.
d. Hubungan Saraf dan Hormon
Sistem saraf dan sistem hormon merupakan koordinasi. Kedua sistem tersebut mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh secara langsung maupun tidak langsung. Pengaturan dan pengendalian tersebut dilakukan dalam bentuk penyampaian dan pengolahan informasi yang kemudian dijawab dalam bentuk respons atau tanggapan. Antara sistem saraf dan sistem hormon terdapat hubungan yang erat. Sistem hormon dapat bekerja jika ada pengendalian dari sistem saraf. Perhatikan bagan berikut!
C. Hormones Thatinfluence Reproductive System Hormon-Hormon Yang Berpengaruh Sistem Preproduksi
Hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi, yaitu estrogen, proggesteron, FSH, LH, Testoteron, Prolatin, HCG, relaksi prostaglandi dan oksitosin.
1. Hormone that Controls Man Sexual Development
Testis selain sebagai kelenjar gonad, juga menghasilkan hormon yang disebut testosteron. Hormon ini diproduksi sejak janin akan tetapi kadarnya rendah. Adanya hormon ini sangat menentukan dferensiasi struktur tubuh yang menjurus pada jenis peria.

Pada saat mengalami pubertas, maka hormon testosteron akan dihasilkan dalam kadar cukup tinggi dan akan merangsang timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder, seperti otot lebih kekar, suatu lebih berat, tubuhnya jakun dan pertumbuhan janggut dan kumis.
2. Hormone that Controls Woman Sexual Development
Hormon yang Mengatur Perkembangan Seksual Wanita
Kedewasaan seorang wanita diduga dimulai ketika hipotalamus mulai menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar hipofisis. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh hipofisis bergabung dalam hormon gonadotropin ( LH dan FSH ) yang akan merangsang perkembangan ovarium. Pada giliranya ovarium akan menghasilkan hormon kelamin, yaitu progresteon dan estrogen.
Pada saat mengalami pubertas, maka hormon estrogen mendorong kematangan alat-alat kelamin, seperti uterus dan vagina serta merangsang timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder seperti panggul membesar, suara lebih nyaring dan mengalami menstruasi.
3. Hormone that Has Role in Manstruation
Hormon yang Berperan dalam Menstruasi
Apabila sel telur tidak bisa dibuahi, maka setelah berusia tertentu korpus luteum sebagai peroduksi hormon estrogen dan progesteron menghentikan aktivitasnya akibatnya kadar kedua hormon tersebut turun secara mendadak mengakibatkan lepasnya ovum dan robeknya endometrium yang menebal. Robeknya endomentrium menyebabkan tipisnya dindingrahim.
Turunya progesteron memungkinkan hipofisis mensekresikan FSH merangsang folikel dalam ovarium untuk memperoduksi hormon estrogen. Estrogen akan menghambat hipofisis memproduksi FSH tetapi mencacu hipofisis memproduksi LH dan merangsang penebalan endometrium.
Hormon LH merangsang pematangan ovum dan meninggalkan folikel. Folikel yang tinggalkan oleh sel teluar akan mengkerut dan berubah menjadi korpus luteum yang berfungsi untuk memproduksi progesteron dan estrokorpus albikans yang kemampuan memproduksi estrogen dan progesteronnya sangat rendah.
4. Hormones that Have Rle in Pregnancy
Hormon yang bberperan dalam Kehamilan
a. Progestreron dan estrogen. Kedua hormon ini diproduksi oleh korpus luteum hingga kehamilan bulan ke 3 dan ke 4, kemudian secara berangsur-angsur fungsi korpus luteum akan digantikan oleh plasenta.
b. Prolaktin yaitu hormon yang merangsang kerja kelenjar susu untuk memproduksi susu, juga mengatur metabolisme pada ibu sehingga kebutuhan zat pada tubuh ibu dapat dikurangi dan dialirkan kejanin.
c. CG yaitu hormon yang merangsang aktivitas ovarium dan pembentukan plasenta.
5. Hormone that Has Role in Birth
Hormon yang berperan dalam Kelahiran
a. Relaksin, yaitu hormon yang mempengaruhi peregangan otot pada sinfisis pubis.
b. Esterogen yaitu hormon yang berfungsi untuk mengatasi pengaruh hormon progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim
c. Prostaglandin, yaitu hormon yang berfumgsi untuk mengatasi pengaruh hormon progesteron
d. Oksitosin yaitu hormon yang mempengaruhi dinding rahim
1. kelainan peyakit paa sistem syaraf
kelaian penyait pada sistm syaraf dapat di sebabkan oleh beberapa fator, lain karena adanya kerusakan pada sisitem syaraf akibat luka, infeksi mikroorganisme, penggunaan obat obatan yang melebii dosisatau kerusakan sistem syarafyang bersifat genetis.
Beberapa kelainan pada sisitem syaraf adalah sebagai berikut
a. sakit kepala
akit kepala adalah sesuatu kelainan padasistem syaraf yang sering didrita leh setiap orang . penyebabnya yang paling umum adalah karena melebarnya pembuluh darah pada daerah selaut otak.
b.neuritis( radang saraf)
neuritis dapat di sebabkan oleh pengaruh fisis, sepeti tekanan pukulan, dan patah tulang. Dapat pula di sebabka oleh racun atau kekurangan vitamin b1,b6,dan b12. gejala yang muncul adalahpada bagian tubuh yang disarafi akan terasa sakit dan kadang kadang timbulkesemutan.

c. Amnesia
Amnesia dapat di sebabkan karena kecelakan yang menyebabkan erjadinya trauma pada kepala( geger otak) sehingga penderita mengalami kebingungan dan lupa ingatn.
d. stroke
stroke merupakan kematian sel el otak di sertaigangguan fungsinya yang di sebabkan oleh terganggunya aliran darah otak. Penyebab storok yang yang paling umum adalah tekanan darah tinggi arterosklerosis atau ke dua duanya.
Gejala stroke sangat berfariasi, milai dari hanya pusing pusing saja, sulit bicara, tidak dapat melihat,pigsan anggota badan, tidak dapat di gerakan atau lmpuh bahkan menimbulkan kematian.
e. epilepsi
epilepsi meripakan penyakit pada sistem syaraf yang di sebabkan engan adanya gangguan penghantar impils listrik pada sel sel syaraf, penderita tumor otak , trauma kepada kepala, pengguna obat obat bius dan penderita cacat otak bawaan. Penderita epilepsi sering mengalami kejang kejang sampai dari mulutnya mengeluarkan busa. Epilepsi bukan penyakit turunan da penyakit menular. Penyakit ini dapat di sembuhkan jika berobat secara teratur
f. polio
polio merupakan merupakan pada sistem syaraf yang di sebabkan oleh infeksi virus pada sel-sel sarafmotorikotak dan sumsum tulsng belakang. Penyakit ni enular dan jika sudah menyerang tidak dapat diobat. Penularnya dapat melalui makanan, gejala-gejala yang timbul dari penyakt ini adalah demam,kelumpuhan, sakit kepala yang terakhir dengan hilangnya refleks, dan mengecilnya otot. Pencegahanya penyakitnyaii di lakukan dengan vaksin antipolio yang di berikan pada bayi melalaui imunisasi oral( di minumkan)
2. kelaianan dan penyakit pada sistem endoktrin( hormon)
a. peyakit addison
penyakit ini terjadi karena berkurangnya sekresi glukokortikoid. Penyebabnyaadalah terinfeksinya kelenjar adrenal atau adanya autoimun.
1) berkurangnya volum dan tekanan darah karena turunyakadar na+ dan volum ar pada caran tubuh.
2) Turunya daya tahan tubuh terhadapsteress sehingga penderita mudah mengalami shock dan lebih beratnya lagi dapat menimbulkan kematian hanya oleh steres kecil.
3) Lesu mental dan fisik
b. sindrom cushing
sindrom cushing merupakan kumpulan gejala gejalapenyakityang di sebabkan olehterjadinya sekresi yang berlebihan dari glukokortikoid dan pemberian obat obatan kortikosteroid secara berlebihan, gejala –gejala yang tampak, yaitu otot otot mengecil dan menjadi lemah, osteoporosis, luka yang sulitsembuh serta gangguan mental.
c. sindrom adrenogenital
sindro adrenogenital merupakan kelinan pada sistem endokrin karena terjadinya produksi glukoortikoid yang umumnya di sebabkan oleh kekurangan enzim pembentuk glukokortoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya hormon adrenotropin meningkat dan merangsang zonz retikularis untuk mensekresikan androgen sehingga mengakibatkan munulnya tanda tanda kelamin sekunder pria pada seorang wanita, yang di sebut virilisme. Virilisme yaitu tumbuhnya janggut dan rambut seperti pria , otot-otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis kadang kadang mengalami kebotakan. Pada pra di bawah umur, sindrom in menyebabkan munculnya tanda tanda sekunder di bawah umur. Sedangka pada pria dewasa gejala gejala di atas tertutupi oleh tanda tanda kelamin sekunder normal karena pengaruh testoseron. Tetapi apabila terjadi sekresi yang berlebihan dari estrogen dan progesteron maka akan muncul tanda tanda kelamin sekunder wanita antara lain payudara membesar seperti pada wanita.

d. struma
struma merupakan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada leher bagian depan. Penyebabnya antara lain karenanya adanya peradangan tumor atau kekurangan ( defisiensi)yodium.


e. hipotiroidea
hipotiroidea disebabkan oleh terjadinya kekurangan hormon tirod. Penyebabnya adalah kekurangan yodiumpada makanan . oleh karena itu penyakit ini dapat di cegah dengan mengkonsumsigaram beryodium.
Apabila terjadi pada masa bay dan anak anak akan menimbulkan kreainisme. Ciri-cirinya adalah memiki muka bulat, perutbuncit, leher pendek dan lidah besar. Kreainisme daapt di sembuhkan dengan pemberianhormon tiroidasalkan tidakterlambat. Apabila terjadi pada orang dewasa akan menimbulkan miksedema.gejala-gejalanya adalah kulit tebal, muka bengkak, rambut kasr, mudah gemuk, lemah denyuut jantung, lambat suhu tubuh turun dan lambat secara fisik maupun mental
f. hipertiroidea
hipertiroidea di sebabkan oleh terjadinya kelebihan sekresi hormontiroid dari kadar normal. Gejala-gejalanya adalah beratbadan menurun , gemetaran, berkeringat, nafsu makan meningkat, jantung berdebar, dan BMRmeningkat melebihi 20 sampapi 100.

3. kelainan dan penyakitpada aat indra
kelainan dan penyakit pada alat indra dapat menyebakan terjadinya gangguan pada alat-alat indra tersebut.
a. kelianan pada indra pengelihatan(mata)
1) miopi( mata dekat) yaitu bayangan benda jatuh di depan bitik kuning karena karena bola mata terlalu panjang (cembung) akibatnya matahanya mampu melihat dengan jerlasbenda-benda jauh tidak tampak jelas. Kelainan mata ini dapat di tolong dengan lensa negatif( cekung)
2) hipermetrop( nata jauh) yaitu bayangan benda jatuh ke belakang bintik kuning karena bola mata terlalu pendek atau bola mata terlalu pipih, akibatnya mata hanya mampu melihat jelas benda benda jauh, sedangkan benda benda dekat tidak nampak jelas. Kelinan mata ini dapat di tolong dengan lensa positif( cembung)
3) asatigmstisma yaitukecebungan kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak terfokus(kabur). Astigmatisma ada dua yaituastigmatisma teratur dan astigmatismatidak teratur. Astigmateraturdapatdi tolong dengan menggunakan lensa selindris, sedangkan astigmatismatidak teratur tidak dapat di tolong.
4) Presbiop, biasanya terjadi padaorang lanjut usia, di sebabkanoleh lensa mata terlalu pipih karena daya akomodasinya terlalulemah sehingga hanya mampu melihat dengan jelas benda jarak jauh.
5) Hemeralopia( rabun senja) gangguan pengelihatan karena kekurangan vitamin A kekurangan vitamin A ini menyebabakan terhambatnya pembentukan rodopsin pada saat kurang cahaya sehingga pada saat senja seseorang yang kekurangan vitamin A akan menjadi rabun.
6) Buta warana merupakan penyakit mata yang bersifat turunan. Mata yang normal mempunyai tiga macam sel konus yang semuanya bekerja dengan baik di sebut mata trikromat. Apabila ada satu macam atau lebih sel konus yang rusak maka menyebabkan terjadinya buta warna
Jenis –jenis buta berwarna
a) mata monokromat: yatu hanya memilliki satu macam sel konus yang normal, sehimgga orang ini hanya manpu membedakan warna hitam dan putih.
b) Mata dikromat: yaitu hanya memiliki dua macam sel konus yang norma, sehingga di dapatkan buta warna merah( protanopia) buta warna hijau(deuteranopia), dan buta warna biru(tritanopi)

b. ganguan pada indra pendengaran ( telinga)
ganguan pada indra pendengaran dapat di sebabakan oleh saluran lubang telinga tersebut oleh serumen, ketegangan pada gendang telinga dan tulang tulang pendengaran sehimgga kaku ( tidak mudah bergetar) atau adanya penyakit di bagian koklea, saraf pendewngaran dan tumor di jembatan varol.
Beberpa ganguan di telinga adalah sebagai berikut:
1) tuli
tuli adalah kehlangan rasa dengar, tuli di bedakan menjadi dua yaitu:
a) tuyli konduksi yatu ketulian yang di sebabkan oleh gangguan pada penghantaran getaran suara kedalam koklea, penyebabnya dalah terjadina penyumbatan saluran telinga oleh serumen, penebalan atau pecahnya membran timpani,kekakuan tulang sanggurdi pada tingkat bulat, dan pengapuran tulang pendengaran.
b) Tuli syaraf yaitu gangguan pendengaran karena terjadinya kerusakan pada syaraf pendengaran.
2) radang telinga tengah ( ototitis media)
radang tenga tengah di sebabkan oleh bakteri aatu virus umumnya terjadi mengikuti peradanga pada saluran pernapasanatas. Gejala yang muncul adalah sakit telinga dan pendengaran yang di sertai demam.
3) mabuk perjalanan
mabuk perjalanan adalah gangguan pada fungsi keseimbangan karena perangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran yang terjadiselama perjalanan di darat, laut atau adara. Impuls dari labirin akan di jalankan ke pusat muntah. Korteks,dan puat pusat lainyasehingga menimbulkan gejala utama seperti mual,muntah,pucat,keringat dingin dan pusing.
c. ganguan pada indra peraba.(kulit)
Ganguan pada kulit sudah d bahas seelumnya pada bab sistem ekskresi ( untuklebih memahami, pelajari kembali tentang gangguan kulit pada bab tersebut)
d. ganguan pada indra pengecap(lidah)
ganguan pada lidah di sebut mati rasa. Mati rasa ini ada yang bersifat sementara dan ada juga yang ersifat permanen.
Mati rasa sementara terjadi ketika kita memakan atau meminium sesuatuyang lebih panas atau terlalu dingin . sedangkan mati rasa permanenterjadi karena rusaknya jaringan saraf yang berhubungan dengan indra pengecap di otak karena si penderita mengalami trauma pada bagian tertentu di otak.
d. ganguan pada indra pembau ( hidung)
ganguan dari hidumg terjadi karena kehilangan rasa bau, di sebut anosmia. Aosmia dapat di sebabkan oleh penyumbatan rongga hidung oleh tumor atau polip, reseptor pembau rusak karaena infeksi virus dan terjadinya gangguan pada saraf kesatu atau korteks otak karena benturan kepala atau tumor.
















































DAFTAR PUSTAKA

Drs.suprapto . tt . Lembar Kerja Siswa Biologi smt Genap . Solo:Putra Kertonatan
Pratiwi,D.A dkk . 2007 . Biologi SMA Kelas XI . Jakarta:Penerbit Erlangga
Ferdinand,factor dkk . 2007 . Biologi jilid 2 . Jakarta:Visindo
Nurhayati, nunung. 2008. Biologi Bilingual untuk SMA / MA Kelas XI. Bandung : Yrama Widya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar